KITAB TELEGRAM YANG PENUH MU'JIZAT
Kitab suci Al-Qur'an dapat dengan tepat dilukiskan sebagai 'sebuah kitab telegram'. Berdasarkan bagaimana kitab tersebut diwahyukan dalam bentuk perintah suci yang disampaikan secara telegraf dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang:
l. Alkohol Dan Judi
"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah, 'Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.' Dan, mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, 'yang lebih dari keperluan'. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir." (QS. Al-Baqarah: 219)
Al-Qur'an dan Hadist
Ayat di atas hanyalah sebuah contoh bagaimana Tuhan berbicara! Contoh lainnya akan diberikan. Dapatkah setiap pencari kebenaran diyakinkan dengan suatu cara yang lebih mudah? Jawabannya adalah 'Tidak!' Dia (Tuhan) memberi alasan dengan keras dalam firman berikut ini,
"Katakanlah, 'Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, ...." (QS. Ar-Ra'd: 16).
Tentu saja tidak!
Sekarang bandingkan firman Tuhan Yang Maha Kuasa di atas tentang 'Khamer' (yang memabukkan) dengan sabda dari utusan terpilih-Nya, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Jangan lupakan bahwa surat Al-Baqarah ayat 219 di atas yang diikuti dengan hadits di bawah ini berasal dari bibir Nabi ShallallahuAlaihi wa Sallam dan dicatat oleh para sahabatnya:
Ibnu Anas Radhiyallahu Anhu melaporkan bahwa utusan Allah tersebut mengutuk siapa saja yang bersekutu dalam cara apapun untuk memproduksi atau mengkonsumsi segala bentuk minuman memabukkan. Dia berkata,
1.
Dikutuk siapa saja yang menanam anggur untuk pembuatan.
2.
Dikutuk siapa saja yang menjualnya.
3.
Dikutuk siapa saja yang memerasnya.
4.
Dikutuk siapa saja yang membotolkannya, dan
5.
Dikutuk siapa saja yang meminumnya, atau kata-kata untuk akibatnya.
Nabi Muhammad ShallallahuAlaihi wa Sallam tersebut juga diceritakan berkata,
"Apapun yang memabukkan dalam jumlah yang lebih besar, dalam jumlah yang lebih kecil juga dilarang."
Dalam Islam tidak ada alasan untuk sedikit atau banyak, tidak seperti nasihat Paulus kepada Timoti:
"Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah." (Injil - 1 Timoti 5: 23)
Atau rekomendasi Solomon yang optimis tapi tak serius bagi perbudakan dan penaklukan sebuah masyarakat jajahan:
"Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu kepada orang yang susah hatinya. Biarkanlah ia minum dan melupakan kemiskinannya, dan tidak lagi mengingat kesusahannya." (Injil - Amsal 31: 6-7).
Marilah kita lupakan, silahkan lihat kembali gaya penulisan Al-Qur'an dan kata-kata Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tersebut di atas. Kedua hal tersebut adalah kata-kata yang terpisah dalam gaya penulisan, struktur, dan keindahan meskipun diucapkan dengan bibir yang sama.
Contoh lain pengulangan secara telegrap terhadap sebuah pertanyaan sehubungan dengan:
2. Bulan Sabit
"Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah, 'Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; ... " (QS. Al--Baqarah: 189)
"Terdapat banyak tahayul sehubungan dengan bulan sabit, seperti yang terdapat pada saat ini. Kita diberitahu agar tak peduli dengan tahayul tersebut. Sebagai sebuah pengukuran waktu, di mana kalender bulan digunakan, bulan sabit adalah satu tanda besar, yang disaksikan oleh orang-orang dengan penuh hasrat. Hari raya Islam, termasuk Haji ditentukan dengan tampaknya bulan baru tersebut." (A. Yusuf Ali).
Sebuah telegram, dalam sebuah nada yang identik untuk pertanyaan.
3. Amal
"Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah, Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. 'Dan apa saja kebajikan yang kamu perbuat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya." (QS. Al-Baqarah: 189).
Tiga pertanyaan yang timbul dalam beramal:
a. Apa yang harus kita beri?
b. Kepada siapa kita harus memberi?
c. Bagaimana kita harus memberi?
Jawabannya di sini, berikan apa saja yang baik, berguna, bermanfaat, dan berharga. Bisa berbentuk barang atau uang. Bisa sebuah pertolongan. Bisa nasihat, bisa kata bijak: "Apa saja perbuatan baik yang kamu kerjakan" adalah amal. Sebaliknya, jika Anda memberikan sesuatu yang tidak berguna, tidak ada amal di dalamnya. Atau jika Anda memberi sesuatu dengan maksud membahayakan, seperti sebuah pedang kepada orang gila, atau obat atau gula bahkan uang kepada seseorang yang ingin Anda tipu, "Ini bukanlah amal tetapi sebuah pemberian yang dilarang."
Kepada Siapa Anda Harus Memberi?
Mungkin menggoda untuk memperoleh penghargaan dunia dengan sebuah pemberian yang akan menjadi bahan pembicaraan, tetapi apakah Anda memenuhi kebutuhan orang-orang yang mempunyai hak dalam harta Anda? Jika Anda tidak, Anda seorang yang menipu kreditor: bukanlah amal!
"Setiap pemberian dinilai dengan karakter yang tidak mementingkan diri sendiri: Tingkat kebutuhan dan tuntutan merupakan sebuah faktor yang harus Anda pertimbangkan: jika Anda tidak menghargainya, terdapat sesuatu yang mementingkan diri sendiri di balik itu.
Bagaimana Seharusnya Diberikan?
Dalam pandangan Allah hal tersebut menghalangi semua kepura-puraan, riya, dan ketidak tulusan." Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam menerima telegram yang lain untuk menjawab pertanyaan tentang alam dalam hal:
4. Roh
"Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Kata-kanlah, 'Roh itu termasuk urusan Rabb-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit'..." (QS. Bani 'Israil: 85).
Saya tidak berhenti untuk memberi penekanan lebih terhadap kenyataan bahwa pembacaan kitab suci Al-Qur' an tidak seperti kitab lain di bumi. Al-Qur'an berbicara tegas dan langsung ke pokok permasalahan. Tidak terdapat "jika" dan "tetapi", tidak ada kebohongan, tidak ada keraguan. Dalam seluruh volumenya yang sangat banyak Anda tidak akan mendapatkan tipe naskah dari sebuah "box-office", atau sebuah rekaman potongan film seperti "Ten Commandments," "Samson and Delilah," atau "David and Bath-Sheba" dapat dihasilkan untuk layar perak, bioskop. Dalam hal ini kitab suci Injil adalah kesenangan penulis naskah. Semuanya lengkap untuk mengubah dengan mudah menjadi pot-pot emas!
Selagi kita berada di sini, izinkan saya mengingatkan para pembaca yang mencari seperti Anda, Anda tidak akan menemukan di dalam sampul kitab suci Al-Qur'an bahkan nama ayah atau ibu Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Anda tidak akan menemukan nama istrinya atau nama putrinya, tidak juga nama sahabat-sahabat tercintanya. Mengherankan! Walau demikian Anda akan menemukan sebuah surat yang seluruhnya dipersembahkan bagi Maryam, ibu Yesus ... Surat Maryam, atau Maria, surat ke 19 dari kitab suci Al-Qur'an.
Yesus disebut dalam kitab Tuhan ini tidak kurang dari 25 kali, sementara nama Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam hanya lima kali. Alasannya? Apakah Yesus dan ibunya lebih penting daripada Muhammad dan ibunya (semoga kesejahteraan atas mereka semua)? "Tidak! Tidak sama sekali" Kemudian mengapa Al-Qur'an mengulas banyak sekali? Sederhana, karena integritas Yesus dan ibunya (kesejahteraan atas mereka) yang dipertaruhkan. Terdapat bermacam-macam tuduhan salah, sindiran dan tuduhan tak langsung terhadap ibu dan anak yang harus dijernihkan.
Karena itu cerita pemberitahuan, doktrin Katholik bahwa Maryam mengandung tanpa pergaulan dengan pria dan kelahiran Yesus harus didokumentasikan. Tidak seorang pun pernah mempertanyakan silsilah Nabi Islam, karena itu tidak ada sebuah kata pun diboroskan dalam keseluruhan kitab tentang kelahiran Muhammad atau asal usulnya. Al-Qur'an bukanlah biografi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam! Ini sulit dimengerti bagi orang-orang yang tidak beriman.
Marilah kita berikan satu lagi contoh komunikasi telegrafi dari Al-Qur'an pada masalah Hari Kiamat, yaitu:
5. Hari Kiamat
"Mereka menanyakan kepadamu tentang hari kiamat, 'Bilakah terjadinya?' Katakanlah, 'Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada pada sisi Rabb-ku; tidak seorang pun dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi mahluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." (QS. Al-A'raf: 187).
Akan berharga ketika membandingkan satu ayat di atas dengan seluruh pasal 13 Injil Markus, yang menggunakan seluruh 37 ayat di sana untuk mendapatkan kesimpulan satu ayah (ayat) di atas. Sebuah tes sederhana untuk membedakan kitab buatan manusia dari firman Tuhan. Anda akan menemukan Al-Qur' an bebas dari hiasan tambahan dan pembicaraan yang bertele-tele!
Banyak lagi contoh dapat diberikan dari kitab Tuhan untuk membuktikan bahwa penggambarannya bukanlah gaya bahasa manusia, bahwa Al-Qur' an adalah sebuah kitab yang unik. Kenyataannya sebuah buku dapat ditulis dengan tema ini sendiri. Bagaimanapun kita akan mengakhiri bab ini dengan satu contoh terakhir dari kitab suci Al-Qur'an. Sebuah surat pendek yang klasik yang terdiri dari hanya empat ayat. Susunan kata keseluruhan empat ayat tersebut lebih sedikit dibandingkan lima contoh ayat yang masing-masingnya diberikan di atas. Pada halaman berikut saya memberi Anda sebuah salinan surat pendek tersebut.
"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada.beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Dalam terjemahan berbahasa Inggris pada halaman sebelumnya, Anda akan mencatat lima angka terhadap empat ayat tesebut, No 6296 sampai 6300. Dalam terjemahan lengkap A. Yusuf Ali, Anda akan menemukan komentarnya. Anda mungkin setuju atau tidak setuju dengan uraiannya. Hal tersebut tidaklah mutlak. Firman Tuhan adalah teks Arab yang Anda lihat di atas, dan yang berbahasa Inggris diterima sebagai usaha terbaik manusia dalam terjemahan.
Saya sekarang akan memberi Anda pengamatan saya sendiri dari sudut wahyu yang kita sedang diskusikan, yaitu inspirasi Tuhan --Firman Tuhan, di bawah judul:
6. Batu Ujian Teologi
Dengan kekuasaan utusan Allah, secara umum diterima bahwa seorang Muslim yang membawakan empat ayat di atas dalam teks aslinya, akan memperoleh berkah spiritual tiga kali lebih banyak dari membaca seluruh Al-Qur'an. Apa yang membuat surat pendek ini tak terhingga nilainya? Bukanlah suara, tidak juga musik simfoni yang tak ada bandingnya yang menggerakkan manusia sangat gembira dan menangis. Ini adalah perintah suci, batu ujian agama memberinya status yang tinggi dan agung.
Tidak ada sebuah ilmu teologi atau konsep tentang Tuhan yang keluar dari bidang empat ayat pendek ini. Mereka adalah batu ujian tentang pengetahuan Tuhan. Melalui ini Anda dapat menerima atau menolak setiap ide Tuhan, atau mengetahui yang benar dari yang salah. Ini benar-benar seperti "batu ujian" yang digunakan tukang emas untuk menguji emas. Tanyakan teman Anda yang menjadi tukang emas bagaimana sebuah batu ujian bekerja. Bagaimana batu ujian Al-Qur'an kita terjadi?
Dari "Komputer Pusat"
Rencana untuk mengunjungi Zambia sedang diatur bagi saya dalam ceramah keliling pada pertengahan 1975. Saya menerima sebuah panggilan telepon dari Lusaka yang memberitahukan bahwa sebuah tiket pesawat udara telah dikirim ke Durban yang dapat saya ambil dari markas besar perusahaan penerbangan Afrika Selatan di pusat kota. Saya pergi ke kantor perusahaan penerbangan dan mendekati loket informasi dan berkata pada seorang pria yang sedang bertugas bahwa saya datang untuk mengambil tiket pesawat udara saya yang telah dikirim dari Lusaka. Dia memberi tahu saya untuk menjumpai salah seorang wanita, dari selusin wanita yang duduk membentuk setengah lingkaran, masing-masing dengan sebuah terminal komputer dengan layar visual di depannya. Kebanyakan dari mereka sedang mengurus pelanggan lain, saya bertanya "Yang mana?" Petugas tersebut terlihat jengkel dan dengan kasar berkata, "Yang mana saja!" menunjuk ke arah wanita-wanita yang sedang duduk.
Pada saat itu, saya tidak dapat mengerti alasan pria yang bukannya sopan tetapi malah menjadi terganggu dengan pertanyaan saya yang sederhana dan tidak bersalah. Saya menunggu untuk menerima sebuah buklet kupon tiket yang panjang. Saya telah mengurus dan menggunakannya beberapa kali sebelumnya dalam hidup saya sehingga saya harap tidak ada kesalahan. Bagaimana mungkin salah seorang dari wanita-wanita itu mempunyai tiket saya? Saya bertanya-tanya. Tetapi nada menjengkelkan dari suara laki-laki tersebut membuat tidak ada pilihan selain mencari informasi lebih jauh seperti yang ditunjukkan.
Dengan malu-malu, saya mendekati wanita pertama yang saya lihat sedang tidak melayani dan memberitahu maksud saya. Saya diberitahu tentang sebuah tiket yang dapat diambil. Dia menanyakan nama saya yang saya eja untuknya. Selagi saya mengejanya, ia mulai mengetik pada keyboard di depannya. Ia memperhatikan layar sewaktu mengetik. Saya tidak dapat melihat kata-kata tersebut dari tempat saya berdiri. Dia menganggukan kepalanya dan berkata, "Ya," mungkin ia telah mendapatkannya. Saya berkata bahwa saya bermaksud meninggalkan Durban dengan tujuan ke Johannesburg pada hari Selasa petang.
Dia menawari saya penerbangan pukul 6 sore yang saya terima, dan ia mengetik beberapa kata lagi pada keyboard. Lebih jauh saya berkata kepadanya saya bermaksud meninggalkan Johannesburg untuk tiba di Lusaka sekitar jam 3 sore hari berikutnya. Itulah perintah tuan rumah di sana sebagaimana mereka menginginkan para wartawan media dan TV meliput kedatangan saya. Dia mengetik pada keyboard lagi dan menanyakan apakah saya ingin pergi ke Lusaka lewat Gaborone atau Maputo.
Saya berkata, "Tidak menjadi masalah selama saya tiba di tujuan pada hari Rabu jam 3 sore." Dia mengetik pada keyboard lagi dan menyusuri layar tersebut dan berkata, "Maaf tetapi Anda memesan di Zambian Airlines dan kami tidak dapat menghubungi Zambian Airlines hari ini karena mereka tutup sehubungan dengan hari libur nasional di negara tersebut." Kemudian saya diminta kembali pada hari berikutnya. Sangat menarik! Saya pikir, tetapi saya sangat kecewa karena tiket tersebut hampir berada dalam jangkauan saya tetapi tidak dalam genggaman saya: Saya masih membayangkan dia mempunyai tiket di laci mejanya.
Ketidaktahuan Hilang
Dalam kebingungan, saya menanyakannya, "Dari mana Anda mendapat semua informasi itu?" Dia berkata, "Dari komputer pusat di Johannesburg." Dia cukup baik untuk menerangkan lebih jauh bahwa setiap komputer yang lain di negeri tersebut dengan terminal akhir yang sama mempunyai hubungan ke komputer itu saat penekanan sebuah tombol. Saya menanyakan selagi ia mencoba membuat pesanan saya pada penerbangan jam 6 sore ke Johannesburg, dan jika di sana hanya tertinggal satu kursi, dan jika di sana ada terminal lain yang sedang mencoba untuk mendapatkan kursi tersebut, apa yang akan terjadi? Dia berkata yang pertama dalam orde detik akan mendapat kursi tersebut dan sisanya tidak berhasil mendapatkannya. Saya sangat berterima kasih kepadanya dan meninggalkan gedung penerbangan tersebut.
Dalam perjalan kembali menuju kantor saya, pikiran saya mulai berdengung dengan ide-ide. Saya fikir ini adalah bagaimana hal tersebut terjadi. Maksud saya wahyu tersebut (wahyu Tuhan kepada Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam utusan terpilihnya, datang dari Komputer Pusat --Lembar yang terawat!
"Bahkan yang didustakan mereka itu adalah Al-Qur'an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh." (QS. Al-Buruuj: 21-22).
"Lembar" ini tidak seperti yang digunakan Musa Alaihis-salam untuk menulis 10 Perintah Tuhan, sebuah lembar batu. Tidak seperti yang digunakan guru-guru di sekolah, yang disebut "papan tulis hitam" atau "papan tulis hijau". Lembar tersebut juga bukan sebuah layar komputer atau cip silikon. Lembar tersebut adalah lembar milik Tuhan yang terjaga dan terlindungi; tidak untuk dimengerti dalam setiap pandangan materi karena tidak dibuat dari batu atau besi, lembar tersebut "Spiritual!" Bagaimana beroperasinya? Kita hanya dapat menebak.
Orang-orang Kristen dari Najran
Sewaktu Islam sedang mendapat kedudukan yang kuat di Madinah, reputasi Rasulullah tersebar ke seluruh penjuru Arab. Sebuah komunitas Kristen Arab yang hidup di Najran, sekitar Yaman, mendengar bahwa seorang Arab di negeri Arab sekarang sedang menyatakan mendapat wahyu Tuhan dan telah menyatakan dirinya sendiri menjadi juru bicara Tuhan --seorang Nabi. Seorang utusan berangkat ke Madinah untuk memeriksa dengan teliti nabi tersebut, untuk mengadu kepandaian lawannya, untuk menguji pengetahuannya tentang Tuhan dan agama secara umum.
Dalam kedatangannya mereka bertempat tinggal di Masjid Nabawi (masjid nabi): Sebuah bangunan berdinding lumpur sederhana dengan atap dari daun palem. Orang-orang Kristen, makan dan tidur di masjid dan berdiskusi dengan Rasulullah selama tiga hari tiga malam di masjid tersebut. Perincian dialog tersebut dapat ditemukan dalam kitab hadist.
Selama dialog, pembicara orang-orang Kristen antara lain, mengajukan pertanyaan, "Sekarang katakan kepada kami ya Muhammad, apa konsep Anda tentang Tuhan?" Nabi tersebut tidak berbohong, ia tidak ragu-ragu dalam berbicara, mereka-reka kata dan ide, untuk mengumpulkan pemikirannya, seperti yang akan diakukan setiap orang di antara kita jika tidak mempunyai jawaban yang sudah siap.
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, berkata secara demikian, menekan tombol spiritualnya (tidak ada tombol untuk ditekan) tetapi seperti yang saya katakan; "Berkata secara demikian." Sebagaimana jika, seperti wanita di atas, di kantor penerbangan mengontak "komputer pusat"nya. Dia sedang mencari sebuah jawaban dari Allah melalui "Lembar terawat" tersebut, komputer pusat dari semua pengetahuan wahyu. Dia bertanya, lagi-lagi saya menjawab, berkata secara demikian "Ya Tuhanku! Apa yang harus saya katakan?" Datanglah jawabannya:
"Katakanlah: (wahai Muhammad) "Dia lah Allah, YangMaha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia." (QS. Al-Ikhlas: 1-4)
Sesudah mengucapkan formula di atas tersebut dalam kemurnian iman, pembicaraan kembali menjadi percakapan kata-kata biasa. Tidak ada orang Arab yang sepadan dengan namanya dapat kehilangan perbedaan dalam nada dan intensitas antara dua percakapan. Kata-kata di atas bukanlah milik Nabi tersebut tetapi kata-kata Tuhan yang secara harfiah diletakkan kedalam mulutnya.
Selagi ia menyatakannya, ia hanya digunakan sebagai juru bicara Tuhan, seperti "pengeras suara" di radio. Data material ini diprogram kedalam dirinya, diberikan oleh Tuhan, komputer itu, ke dalam hati dan pikirannya satu dekade lebih awal di Makkah, dalam situasi yang sama. Pada saat itu ia didorong oleh orang-orang Yahudi yang sedang mencoba membuatnya keliru tentang masalah "identitas dan silsilah Tuhan" . Tidak seperti orang-orang munafik dari orang-orang dahulu yang mengikuti langkah-langkah Yesus, mereka menanti Mesias.
Yang terdahulu adalah contoh sempurna bagaimana Tuhan Yang Maha Kuasa mengirim wahyu-Nya kepada utusan pilihan-Nya --dengan wahyu lisan-- dan bagaimana utusan-Nya menjaga dan merawatnya, dan bagaimana juru bicara manusia-Nya menggunakan dan menggunakan kembali perintah suci itu, dan bagaimana kami, pengikut-pengikut Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tersebut menyerap perintah suci itu untuk menggunakannya pada setiap kesempatan.
Pada literatur agama dunia tidak ada satu pun yang dapat dibandingkan walau dengan Surat Al-Ikhlas yang pendek ini. Jika surat ke 122 ini merupakan ujian bagi ketauhidan --Firman Tuhan yang terkonsentrasi, maka seluruh teks Al-Qur'an yang lain adalah penjelasannya, dengannya kita dapat menemukan kualitas Tuhan, dan menghindari perangkap dimana manusia atau bangsa jatuh berulang-ulang dalam perangkap tersebut dalam usaha memahami Tuhan.
Belum ada tanggapan untuk "KITAB TELEGRAM YANG PENUH MU'JIZAT ( The Choice)"
Post a Comment