Setiap agama menentukan bentuk khusus ritual shalat yang sesuai dengan konsep agama masing-masing dan kaidah-kaidah yang memanifestasikan pengagungan kepada Tuhan. Sebagian agama menetapkan tata cara shalat berupa diam berkontemplasi dan menghadap kepada Tuhan (bagi agama monotheis) atau tuhan-tuhan (bagi agama politheis). Sebagian agama lain menetapkan tata cara berupa gerakan kemudian diam dengan tenang diiringi bacaanbacaan khusus yang dihafal. Dan, masih ada bentukbentuk ritual yang lain. Hanya saja, diam dengan tenang ketika berkomunikasi dengan Tuhan hampir menjadi tiang pokok ritual kebanyakan agama, kemudian diteruskan dengan gerakan rukuk dan sujud. Pada umumnya, sujud dilakukan di depan berhalaberhala. Dan, sujud merupakan ungkapan pengagungan terhadap objek yang disembah. Agama Yahudi menilai sujud yang benar adalah yang semata-mata ditujukan
kepada Tuhan Pencipta, sedangkan sujud kepada manusia adalah sujud paganistik. Orang Arab (pagan) menolak rukuk dan sujud lantaran dua gerakan tersebut dinilai sebagai simbol kerendahan dan kehinaan. Shalat orang Yahudi (Jewish Prayers), shalatnya mereka hampir mirip dengan shalat umat Islam. Mereka mengangkat kedua tangan, kemudian bersedekap, lalu rukuk dan sujud. Hanya saja, sujudnya mereka ada perbedaan. Demikian juga dengan orang-orang Nasrani. Karena itu, menurut Dr. Jawwad ‘Ali, walaupun shalat merupakan ajaran agama-agama dahulu, bukan berarti Islam meng-copy paste praktik shalat itu secara mentahmentah, sebab ritual shalat dalam Islam memiliki bentuk dan tata cara yang berbeda. Dalam hal ini kita hanya harus saling hormatmenghormati, tidak perlu menghujat, mencemooh apalagi saling merendahkan satu sama lain. Beragama adalah jalan sunyi, pribadi, sendiri antara hamba dengan yang disembah. Bukan identitas kelompok atau golongan yang perlu dibangga-banggakan. “Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku”. (QS. Al-Kafirun : 2-6). Wallahu ‘alam…
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Bentuk-bentuk shalat"
Post a Comment